Berdasarkan pada hasil analisis tersebut peneliti dapat mengetahui bahwa Helm merk GV ini memiliki kualitas yang berstandar internasional yang menggunakan teknologi dari Italia. Berat helm half face idealnya 1 sampai 1,3 kg, sedangkan untuk helm full face bobotnya berkisar 1,3-1,7 kg. Helm GV nampaknya sudah menjadi tuntutan para pengendara sepeda motor, khususnya mahasiswa. Sering dikatakan oleh para mahasiswa “Kalau naik motor helmnya harus GV kalo tidak mau di cap tidak gaul”. Melihat keadaan inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen yang merupakan salah satu dasar dalam menerapkan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan kepada konsumen, sehinggan diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan yang berakibat lengsung pada peningkatan pasar.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Agus Fitriadi (2003) yang meneliti tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan dalam Pembelian Pada UD MIkrocom di Banjarmasin. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas seperti harga, kahandalan system, vga card, tampilan layar,kelengkapan multi media, pelayanan purna jual berpengaruh secara simultan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian computer pada UD Mikrocom.Persamaan penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama menganalisis tentang prilaku konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya.
B.Saran
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan usaha bisnis mereka.
2.Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
·Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Kedua,
Penerbit CV. Alfabets, Bandung, 1998
·Angiopora, Marius, Dasar – Dasar Pemasaran, Edisi I, Jilid I, PT. Raja
GrafIndo Persada, Jakarta, 1999
·Kotler Philip, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, dan
dan Pembinaan Manajemen, Jilid I, Edisi Kelima, Erlangga,
Cetakan Ketujuh, Jakarta, 1996
·Kotler Philip, Manajemen di Indonesia (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian), terjemahan A.B Suasnto, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 2001
·Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik), Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2001
Menurut Kotler ( 2002 : 183 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku pembelian
konsumen yaitu :
a.Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai penaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Budaya yang merupakan karakter paling penting dari suatu social yang membedakannya dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan dan prilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.Sub budaya adalah suatu kelompok homogeny atas sejumlah orang yang terbagi menjadi beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata atau kelas social. Kelas social merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.
b.Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.
c.Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempresepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam menganalisis prilaku sonsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang.
d.Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat facktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada bidang prilaku konsumen ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, dan membuang barang , jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuasakan kebutuhan dan hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat melakukan riset atau Quesioner atas riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai berikut : a. Pengenalan Masalah, b.Pencarian Informasi, c. Evaluasi Alternatif , d.Keputusan Pembelian
Ho : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian hel merk GV.
Ha : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian hel merk GV.
b.Hipotesis II
Ho : Diduga factor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UNLAM. Ha : Diduga factor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UNLAM.
A.Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dengan alamat JL. Brigjen H. Hasan Basri Banjarmasin Telp. 0511-3305116,3306654 FAX. 0511-3306654
B.Populasi dan Sampel
1.Populasi Penelitian
Populasi dalam penlitian ini adalah seluruh mahasiswa fakultas Ekonomi UNLAM yang membeli serta menggunakan helm merek GV. 2.Sampel Penelitian
Karena jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih dari 100 dan keterbatasan dan, waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana manurut Arikunto ( 2002 : 112 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guildford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat.
C.Jenis dan Sumber Data
1.Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a.Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
b.Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ).
2.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a.Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitianmelalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
b.Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi saperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
D.Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah : a.Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data primer.
b.Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk menjawab.
F.Variabel penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.VAriabel terikat (Y) : Prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV di
Fakultas Ekonomi UNLAM Banjarmasin.
2.Variabel bebas (X) : Harga,selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan
promosi.
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut :
0 ≤ 2 Skor 1
2,1 ≤ 4 Skor 2
4,1 ≤ 6 Skor 3
6,1 ≤ 8 Skor 4
8,1 ≤ 10 Skor 5
H.Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan menggunakan program SPSS,dimana rumus statistic yang digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah:Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + b6 . X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel
Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam benyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan factor vital sebagai strategi pesrusahaan dalam menjalankan usahanya, yang terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal dari kata pasar, atau bias juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses social yang didalamnyaa individu dan kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produks yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada meupun pembeli potensial”.
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi”.
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai.
Perilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1992 : 9 ) “Prilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam memdapatkan termasuk mempergunakan barang-barang dan jasa, keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.
Menurut Peter J. Paul dan jerry C. Olson ( 2000 : 6 ) “Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi prilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka”.
Dari dua jenis definissi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
Pada tahun 2003 dimulainya operasi pemusnahan helm yang bukan standar oleh jajaran kepolisian, ada beberapa warga Banjarmasin yang mengeluh/segan dengan penggunaan helm standar. Berbagai alasan mulai dari kepala terasa berat,tidak nyaman,tidak mendengar kalo ada yang memanggil, dan sebagainya.
Helm yang baik adalah helm yang aman dan nyaman. Biasanya helm semacam ini lulus persyaratan DOT (Departement of Transportation) atau standar transportasi Amerika Serikat. Ada juga standar-standar lain seperti untuk Eropa, Jepang, bahkan Indonesia sendiri. Apapun itu, helm yang aman adalah helm yang terbuat dari lapisan cangkang luar yang membungkus seluruh kepala dan menyisakan cukup ruang untuk melihat kedepan.Orang-orang sering menyebutnya helm full face. Juga cangkangnya harus lumanyan tebal dan anti benturan.
Helm yang aman mestinya berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan meskipun hampir-hampir tidak ada helm yang benar-benar nyaman. Helm haruslah cukup ringan dan memungkinkan anda melihat dengan jelas, baik kala siang dan malam ataupun teruk hujan. Hindari penggunaan jenis kaca mika yang kurang bening yang mengurangi jarak pandang,terutama saat malam. Kaca yang sudah penuh dengan goresan, sebaiknya diganti. Pilihlah yng berkualitas oleh kebeningan dan tidak berefek cembung atau cekung.
Sekarang ini banyak sekali terdapat merk-merk helm yang ditawarkan kepada konsumen seperti Arai, Shoe, Nolan, dan merk helm GV yang palsu yaitu GM dan sebagainya. Dimana masing-masing merk helm tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul dibandingkan dengan merk lain. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan konsumennya.
Dalam memahami prilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap prilaku konsumen. Faktor eksternal yang dimaksud meliputi kebudayaan, sub budaya,kelas social,kelompok social, kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan factor internal adalah factor yang ada pada diri konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi: belajar, kepribadian, dan konsep diri,serta sikap (Stanton,1996:155).
Oleh sebab itu konsumen harus dapat mengendalikan perubahan perilaku tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen itu sendiri. Tidak semua merk helm yang mampu diminati oleh sebagian besar konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa saja.Salah satunya adalah merk GV yang menjadi pilihan konsumen khususnya mehasisiwa fakultas ekonomi UNLAM Banjarmasin.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut :
Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi secara simultan mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli helm merk GV?
Dari factor-faktor tersebut, factor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian helm merk GV?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
Untuk mengetahui prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV dilihat dari harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
Untuk mengetahui factor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV.
jurnal manajemenini Fokus penelitian ini adalah
faktor-faktor apa yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen
terhadap produk sarung. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi
faktorfaktor yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli produk
sarung. Secara teoritik dapat dijelaskan bahwa proses pengambilan
keputusan pembelian didahului oleh stimuli pemasaran dan stimuli lainnya
yang dapat mempengaruhi minat beli sarung calon konsumen. Penelitian
dilakukan di Gresik dan Pasuruan dan pengambilan sampel dilakukan
secara purposive dan data dikumpulkan melalui kuesioner kepada sebanyak
120 responden. Kuesioner disusun dalam bentuk Skala Likert dan data
dianalisis dengan menggunakan analisis faktor dan analisis deskriptif.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor yang dipertimbangkan oleh
konsumen untuk membeli sarung adalah kualitas, referensi, merk dan warna
serta kemasan, harga, diskon dan hadiah. Dari keseluruhan faktor tersebut
kualitas dan referensi merupakan faktor yang paling dominan.
Kata kunci:
Minat beli, faktor yang dipertimbangkan, konsumen sarung.
PENDAHULUAN
Sarung merupakan salah satu pakaian bangsa Indonesia
yang masih eksis hingga kini. Atribut produk segala jenis busana pada
umumnya berhubungan dengan budaya dan adat istiadat komunitas pemakainya.
Demikian pula dengan sarung, atributnya sangat dipengaruhi oleh budaya
masyarakatIndonesia. Di manca negara, sarung juga banyak digunakan di
negara-negara Asia, seperti Malaysia, Brunei,
Kamboja, India dan Pakistan, serta telah di perkenalkan kepada orang-orang di belahan Timur Tengah, sehingga industri sarung lebih menarik untuk dikelola dan diekspor.
Sarung juga memiliki daya tarik tersendiri untuk dikembangkan, karena
potensi bangsaIndonesia sebagai produsen dan konsumen sehingga dapat ikut
mengembangkan perekonomian bangsa serta sarung bisa merupakan salah satu
komoditas ekspor. Secara umum, pengguna sarung dapat dibedakan menjadi tiga
kategori sebagai berikut:
1.Pengguna
yang menggunakan sarung sebagai pakaian sehari-hari, baik pada acara
resmi ataupun pada kondisi santai,
2.Pengguna
sarung yang menggunakan sarung hanya sebagai pakaian santai saja,
3.Pengguna
sarung untuk pakaian insidentil.
Untuk memperoleh gambaran yang representative dari konsumen sarung, maka
penelitian akan difokuskan untuk meneliti bagi pengguna sarung kategori
pertama dan kedua saja.
MASALAH
PENELITIAN
Sebelum
memutuskan untuk membeli konsumen menilai faktor-faktor atribut produk
sarung yang layak dibeli. Jika faktor-faktor tersebut diketahui secara
tepat maka produsen dapat membuat produk sarung sesuai dengan kebutuhan
konsumennya. Yang menjadi permasalahan adalah seberapa besar tingkat
kepentingan faktor faktor yang menimbulkan kecenderungan minat beli
konsumen. Tiap-tiap faktor terdiri dari beberapa variabel yang dapat dieksplor
untuk mengetahui persepsi konsumen dalam memilih produknya.
TUJUAN PENELITIAN
Secara
umum, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kecenderungan perilaku konsumen
dalam memilih produk sarung. Secara khusus yang menjadi tujuan penelitian,
yaitu:
1.Untuk
mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan minat beli
konsumen dalam memilih produk sarung,
2.Untuk
mengetahui faktor-faktor yang dominan yang menimbulkan kecenderungan minat
beli konsumen dalam memilih produk sarung.
TINJAUAN
PUSTAKA
Soendjojo,
1994. melakukan penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Sikap Dan Minat Konsumen Rokok Kretek Di Surabaya, menyimpulkan bahwa
faktor rasa / taste merupakan urutan pertama, disusul faktor kesehatan
sebagai urutan kedua dan faktor harga urutan ketiga, faktor prestise
urutan keempat, faktor persahabatan urutan kelima, faktor pergaulan urutan
keenam, dan urutan terakhir adalah faktor kemudahan membeli.
Faktor promosi disimpulkan tidak populer untuk mendorong masyarakat membeli
rokok. Susana, 1995. melakukan penelitian yang berjudul: Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli Film Kamera Merek Fuji Di Kotamadya Surabaya,
menyimpulkan bahwa konsumen dalam membeli film kamera merek Fuji
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keluarga, non keluarga, mutu,
harga, merek, pelayanan, lokasi penjualan, negara pembuat, promosi dan
situasi pembelian, yang secara keseluruhannya mempunyai pengaruh positip.
Faktor yang paling dominan diantara faktor-faktor tersebut diatas adalah
faktor promosi, khususnya informasi dari media cetak.
Priyono, 1997. membuat penelitian yang berjudul: Analisis Faktor-Faktor
Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Membeli Minyak Goreng Merek Ikan
Dorang (Study Kasus Pada PT Ikan Dorang Surabaya), menyimpulkan
faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli minyak
goreng merek ikan dorang, adalah faktor-faktor harga, ketersediaan,
diskon, rekomendasi dariorang kepercayaan, warna dan ukuran kemasan,
rasa, kestabilan rasa dan merek, gaya berbelanja, kadar kolesterol dan mineral tambahan, kemasan tembus pandang. Faktor-faktor
ketersediaan, harga dan diskon adalah merupakan faktor yang paling
dominan. Jalur distribusi yang menjangkau sedekat mungkin dengan konsumen
akan berpengaruh besar terhadap naiknya pangsa pasar tanpa memandang
atribut produk yang ada.
KERANGKA
TEORI
Model perilaku pelanggan
(Model of customer behavior)
Budaya
memegang pengaruh yang sangat kuat bagi konsumen sarung dalam
memilih produknya Pada gambar Model of Buyer Behavior menjelaskan proses
terjadinya pengambilan keputusan oleh pelanggan untuk membeli, diawali
dari rangsangan pemasaran (marketing stimuli),
yang terdiri dari :
1.Produk
(Product) yaitu produk apa yang secara tepat diminati
oleh konsumen, baik kualitas maupun kuantitasnya.
2.Harga
(Price) yaitu seberapa besar harga sebagai pengorbanan konsumen dalam
memperoleh manfaat produk yang diinginkan.
3.Distribusi
(Place) yaitu bagaimana pendistribusian barang sehingga produk dapat sampai
ke tangan konsumen dengan mudah.
4.Promosi
(Promotion) yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan
sehingga keunggulan produk dapat disampaikan kepada konsumen
Rangsangan
marketing tersebut diatas dilengkapi dengan rangsangan lain-lain:
1.Ekonomi
: Daya beli yang tersedia dalam suatu perekonomian bergantung pada
pendapatan, yang tingkat dan distribusinya berbeda-beda.
2.Teknologi
: yang paling kuat dalam membentuk hidup manusia dan dapat
memberikan dampak positip dan negatif, termasuk dalam proses pemasaran .
3.Politik
dan hukum dapat mempengaruhi kondisi dan stabilitas masyarakat yang
mempunyai dampak terhadap rangsangan keputusan pembelian.
4.Budaya
: Keyakinan, nilai-nilai dan norma dibentuk oleh masyarakat dimana
mereka dibesarkan yang dapat bergeser mengikuti model atau trend baru.
Rangsangan-rangsangan tadi kemudian membentuk buyer characteristic, yaitu
cultural (kebudayaan), social (sosial), personal (pribadi) dan psychology
(psikologi) yang merupakan karakteristik pembeli, yang dapat mendorong
konsumen untuk melakukan proses pengambilan keputusan membeli barang
sehingga konsumen mendapatkan manfaat.dari pemilihan produk yang dibeli.
Budaya merupakan unsur yang sangat penting, yang mempengaruhi
keinginan (wants) dan perilaku (behavior) seseorang.
Faktor
psikologis yang mempengaruhi seseorang untuk membeli terdiri dari empat
faktor yaitu : motivasi (dorongan seseorang untuk bertindak guna memuaskan
kebutuhannya sehingga dapat mengurangi ketegangan yang dimilikinya),
persepsi (proses seseorang individu memilih, mengorganisasi dan mengintepretasi
masukan-masukan untuk menciptakan gambaran yang bermakna), pengetahuan
(pembelajaran yang meliputi perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul
dari pengalaman).serta keyakinan dan pendirian yang dapat diperoleh seseorang
melalui bertindak dan belajar.
Untuk sampai ketahap
pembelian, terdapat langkah-langkah dalam proses pembelian dengan tahapan
sebagai berikut :
1.Tahap
pengenalan masalah, yaitu saat pembeli mengenali kebutuhan untuk membeli
suatu barang atau produk.
2.Pencarian
informasi, yaitu tahap konsumen mencari informasi untuk
memperoleh pengetahuan tentang barang yang dibutuhkan dari sumber-sumber
yang mungkin didapatkan.
3.Evaluasi
terhadap merek yang kompetitif, membuat penilaian akhir dan
mengembangkan keyakinan tentang posisi merek terhadap atributnya.
4. Melalui evaluasi tersebut konsumen sampai pada
sikap keputusan pembelian atas preferensi dari bermacam-macam merek
melalui prosedur atribut.
5.Setelah
pembelian konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidak puasan
kemudian melakukan tindakan untuk mendapatkan perhatian dari pemasar.
KERANGKA KONSEPTUAL
Kecenderungan
seseorang untuk memilih pakaian dipengaruhi oleh budaya mereka,
bahkan oleh sub budayanya, seperti agama, ras, daerah geografis yang
kemudian melahirkan normanorma sosial. Sarung sebagai salah satu pakaian
bangsa Indonesia tidak terlepas dari latar belakang budaya bangsa
Indonesia dalam berbusana. Kelas sosial akan mempengaruhi seseorang dalam
tatanan dan cara berpakaian, menentukan ragam yang dipersepsikan layak
dan tidak layak digunakan sehingga menciptakan nilai-nilai yang merupakan
variabel pakaian yang layak untuk dipilih.
Variabel-variabel tersebut kemudian dikelompokkan menjadi beberapa faktor
yang cenderungan dipertimbangkan oleh konsumen sarung dalam memilih
produknya. Faktor-faktor tersebut akan dianalisa dalam penelitian sehingga
diketahui seberapa besar masing-masing faktor dapat menimbulkan
kecenderungan minat beli konsumen sarung.
HIPOTESIS
Kualitas
produk sarung merupakan faktor penting yang dipertimbangkan konsumen karena dapat
enunjukkan manfaat materiel. Merek sarung biasanya memberikan manfaat
emosional, kemasan dipertimbangkan dari daya tarik bentuk dan keindahannya
serta manfaat pasca beli. Harga merupakan faktor yang sensititif sekali,
lebih-lebih bagi segment believers yang lebih mempertimbangkan faktor
harga dibandingkan dengan faktor kualitas. Faktor acuan, terutama terhadap
mereka yang menjadi panutan seperti kyai, ulama, patriot, merupakan faktor
yang dipertimbangkan. Masalah ketersediaan barang diduga dipertimbangkan
namun tidak signifikan karena pakaian/sarung bukan merupakan kebutuhan
sehari-hari. Berdasarkan uraian tersebut diatas dan tinjauan teori yang sudah
dipaparkan, maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1)Faktor-faktor kualitas, brand/merek,
kemasan, harga, ketersediaan dan acuan merupakan faktor-faktor yang
menimbulkan minat beli konsumen sarung.
2)Faktor Harga dan Faktor Acuan
merupakan faktor-faktor yang paling dominan yang menimbulkan minat beli
konsumen sarung.
METODE
PENELITIAN
a)Populasi
Populasi
yang menjadi target penelitian adalah para konsumen yang tinggal di
Kabupaten Gresik dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pemilihan kedua
kabupaten tersebut karena sama-sama merupakan kota santri, sehingga
diharapkan relatif tidak sulit untuk mendapatkan responden yang memenuhi
syarat kriteria konsumen penelitian.
b)Sampel
Mengingat
besarnya populasi obyek penelitian maka untuk memudahkan penelitian,
karena terbatasnya waktu, maka diambil 120 sampel (Gresik 50 dan Pasuruan
60), dengan pengambilan sampel menggunakan cara nonprobability purpossive
sampling.
c)Definisi Operasional Variabel
Penelitian
Variabel
Penelitian
Konfirmasi
dilakukan terhadap atribut produk yang dipersepsikan oleh konsumen,
yang dikelompokkan dalam faktor-faktor tertentu yang dianalisis. Dalam
faktor analisis bukan perbedaan antara dependent variable (variabel
tergantung/terikat) dan independent variable (variabel bebas), tetapi
tergantung antara variabel-variabel yang diperiksa untuk memperkenalkan
dimensi-dimensi atau faktor-faktornya. Karena variabel satu dengan
yang lainnya saling berketergantungan, maka semua variabel merupakan
interdependent variable.
PEMBAHASAN
Interpretasi faktor-faktor
Semua variabel yang
masuk pada tiap-tiap faktor mempunyai korelasi positip, artinya bertambah
besar loading variabel yang bersangkutan bertambah besar pula
kecenderungan minat beli konsumen terhadap produk sarung
Faktor Kualitas.
(24,3 %), menunjukkan kebutuhan yang mendasar dari konsumen, karena memuat
ciri-ciri produk yang penting bagi konsumen, yaitu terdiri dari variabel:
Jahitannya rapi dan kuat (loading 0,813), tidak mudah pudar dan luntur
(loading 0,799), tidak mudah kusut (loading 0,752), nyaman bila dipakai
(loading 0,720), bahannya kuat/awet (loading 0,658), motifnya kotak-kotak
(loading 0,614), kainnya halus (loading 0,602) dan pada toko pasar
yang lengkap pilihannya (loading 0,531).
Kerapian dan kekuatan
jahitan memberikan dampak terhadap keawetan pemakaian, yang menunjukkan
pentingnya fungsi jahitan pada sarung, karena tanpa jahitan sarung sama
dengan lembaran kain lainnya. Konsumen cenderung memilih sarung yang tidak
mudah pudar dan luntur. Unsur kualitas pada variabel ini mengukur
ketahanan warna.Tidak mudah kusut mencerminkan sifat fleksibelitas
dari bahan yang digunakan untuk membuat sarung (Jumaeri, et.al. 1975:15).
Mengingat penggunaan sarung oleh konsumen untukbermacam-macam
kegiatan maka mudah terjadi lekukan pada waktu penggunaannya. Sarung yang
mudah kusut nampak kusam sehingga kurang layak untuk dikenakan kembali.
Kecenderungan memilih
sarung yang nyaman dipakai adalah memberikan gambaran suatu keadaan
konsumen yang cenderung tidak ingin mengalami gangguan dari sifat bahan
sarung ketika digunakan, misalnya terasa panas waktu dipakai.
Kecenderungan
konsumen untuk memilih bahan yang kuat dan awet. Dalam teknologi tekstil,
keawetan kain disebut dengan serviceability yaitu lamanya kain bisa dipakai
sampai tidak bisa dipakai lagi karena sifat yang penting telah rusak
(Jumaen, et.al. 1975:293). Dalam penelitian kebanyakan responden hanya
memiliki 3 sampai 5 sarung, bahkan ada yang cuma 2 sarung dengan kegunaan
yang beraneka ragam. Karenanya, agar sarung dapat digunakan dalam waktu
yang cukup lama, maka sarung harus cukup kuat / awet, sehingga dapat bertahan
sampai datang waktu pembeliannya.
Motif kotak-kota
adalah khas sarung tenun dan disebut dengan sarung palekat,
sebagai indikasi bahwa sarung tenun identik dengan sarung kotak-kotak.
Kehalusan kain dalam persepsi konsumen sarung dimaksudkan untuk mengakomodasikan
korelasi kondisi fisik sarung yang dipilih oleh responden bukan untuk
memberikan kesan besarnya minat responden terhadap tingginya kualitas
produk (high quality product) yang biasanya terdapat pada segmen
sosial ekonomi kelas atas.Kecenderungan
konsumen memilih tempat yang paling lengkap pilihannya
mencerminkan kebutuhan agar konsumen dapat membandingkan mana pilihan yang
dapat memenuhi kebutuhannya.
Faktor Acuan. Faktor
Acuan (18,55 %), yang terdiri dari variabel: tokoh / pejabat terkenal (loading
0,860), bintang film cakep (loading 0,825), tokoh / kyai / ulama idola
(loading 0,793), kainnya tebal (0,604), referensi anggota keluarga
(loading 0,579) dan referensi teman kolega (loading 0,533).
Dengan besarnya
kecenderungan terhadap figure, maka konsumen sarung berarti memiliki salah
satu dari ciri group believer, yang tersentralisasi pada kehidupan keluarga,
mempunyai kepercayaan kepada otoritas figure (trust authority figures)
dengan “pejabat yang terkenal” sebagai mode yang paling baik ditiru,
kemudian “bintang film yang cakep” yang merupakan obsesi untuk mendapatkan
self performance seperti bintang film yang cakep, dan “ulama / kyai
/ tokoh idola” menunjukkan betapa kuat peranan tokoh panutan dalam
mensosialisasikan budaya berpakaian.
Faktor merek dan
warna. (7,95 %), yang terdiri dari variabel : memilih membeli sarung
di toko / pasar yang terkenal (loading 0,728), memilih sarung yang
mereknya terkenal (loading 0,722), memilih sarung merek tertentu (loading
0,670), mempertimbangkan merek sebelum membeli sarung (loading 0,649),
mempertimbangkan tempat pembelian sarung (loading 0,611), dan memilih
sarung yang warnanya cemerlang (loading 0,516) serta memilih sarung
yang sebanding harga dengan kualitasnya (loading 0,444).
Di dalam faktor ini
masuk pula pilihan konsumen untuk cenderung membeli sarung yang sebanding
harga dengan kualitasnya dengan loading 0,444 (dibawah 0,5) sehingga
korelasinya kurang cukup kuat, namun demikian angka tersebut merupakan
korelasi tertinggi dibandingkan pada faktor-faktor yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa selain pada Faktor Merek dan Kemasan, variabel ini juga
memiliki korelasi dengan faktor yang lain yaitu Faktor Kualitas, yang
loadingnya sebesar 41,2%.
Masuknya variabel
harga yang sebanding dengan kualitasnya pada faktor ini menunjukkan bahwa
dalam persepsi konsumen bertambah terkenal merek sarung tertentu,
bertambah cemerlang pula kombinasi warnanya dan bertambah mahal juga
harganya.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1)Faktor-faktor
yang menimbulkan minat beli konsumen terhadap produk sarung adalah Faktor
Kualitas, 24,30 %, terdiri dari jahitan kuat dan rapi, tidak mudah pudar dan
luntur, tidak mudah kusut, nyaman dipakai, awet dan tidak mudah koyak,
motif kotak-kotak, kainnya halus, pilihannya lengkap. Faktor Acuan, 18,55
%, terdiri dari: pejabat terkenal, bintang film yang cakep, ulama / kyai /
tokoh idola, sarung yang tebal, anggota keluarga, teman kolega. Faktor
Merek dan Warna 7,95 % terdiri dari: pertimbangan merek, merek terkenal,
merek tertentu, mempertimbangkan tempat pembelian, membeli ditempat
terkenal, kombinasi warna yang cemerlang, harga yang sebanding dengan
kualitasnya. Faktor Kemasan dan Harga 5,89 % terdiri dari: manfaat
kemasan, bentuk dan desain kemasan, bahan kemasannya tahan lama,
membanding-bandingkan harga, harga dasarnya murah.
2)Faktor
paling dominan yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen
sarung adalah Faktor Kualitas dan Faktor Acuan.
Saran
Dari hasil penelitian ada beberapa yang disampaikan
sebagai saran-saran, adalah :
1)Agar produk yang
ditawarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka disarankan bagi produsen
untuk membuat produk dengan meningkatkan variabel-variabel
kualitas, kemudian mengkomunikasikannya dengan memanfaatkan figure acuan.
2)Agar merek dapat
lebih dikenal oleh konsumen, disarankan untuk melakukan inovasi kombinasi
warna sarung sebagai differenciate.
3)Untuk
dapat mempertahankan/meningkatkan harga, disarankan melakukan inovasi
kemasan yang bermanfaat dengan bentuk dan desain yang indah
Daftar Pustaka
Engel, J.F. Backwell, Roger D. & Paul W. Miniard.
1995. Perilaku Konsumen, Jilid II Alih bahasa : Budiono FX, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Husein Umar. 2001.
Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cetakan keempat, PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Kotler Philip & Gary
Armstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran, jilid 1, Alih Bahasa : Alexander
Sindoro dan Benyamin Molan, Prenhalindo, Jakarta.
Kotler Philip. 1997.
Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol,
Edisi Revisi Jilid 1 & 2, diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Ronny A.
Rusli, PT. Prenhalindo, Jakarta.
Loudan D.L. &
A.J.D Bitta. 1993. Consumer Behavior : Concept and Application. Fourth Edition.
Mc Grow Hill, Singapore.