18 Oktober 2010

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP SUATU KEPUTUSAN DALAM MEMBELI MINYAK GORENG



Nama : Indra Harisman
Npm   : 10208642
Kelas : 3ea12
Tugas Softskill


1.    Latar Belakang

Minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan pangan di indonesia, sehingga minyak goreng tidak dapat d abaikan keberadaannya di indonesia sehingga minyak goreng pada merek X di produksi oleh PT. X yang berlokasi di X walaupun pusat industrinya berada di X akan tetapi pemasarannya lebih besar di X dibandingkan dengan wilayah lainnya. PT. X secara nasional hanya menguasai tak lebih dari 1% pangsa pasar minyak goreng.
PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi minyak goreng dan PT. X merupakan salah satu pelopor dalam industr minyak goreng yang telah berdiri sejak tahun 1989. PT. X memproduksi minyak goreng dengan tiga nama yaitu merek X, Cap sendok, Lazizah. Minyak goreng merek X Dan Cap sendok di pasarkan di indonesia dan minyak goreng merek Lazizah do pasarkan di luar negeri. Minyak goreng termasuk jenis barang konsumsi seharian dan di pergunakan oleh semua lapisan masyarakat, oleh sebab itu minyak goreng sangat tinggi permintaannya karena bisa dipengaruhi oleh faktor budaya, pribadi, dan spikologi.
PT. X telah melakukan sejumlah kegiatan pemasaran untuk meningkatkan penjualan minyak goreng merek X dan terus menerus memperluas jalur distribusiya, oleh karena itu perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Di samping banyak usaha yang bermunjulan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar berdampak pada persaingan yang ketat antara perusahaan yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif.
Dalam strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang dapat direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang digunakan untuk melayani pasar sasaran. Salah satu bentuk cara pemasaran suatu barang adalah penggunaan stimulasi perusahaan yang terdiri dari: produk, harga, distribusi dan promosi dan bagaimana cara konsumen mengambil keputusan pembelian sangat penting bagi perusahaan, karena keberhsilan produk yang di tawarkan sangat tergantung pada persepsi yang dimiiki konsumen terhadap produk tersebut.


2.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas,maka dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
a)  Sejauh manakah pengaruh faktor internal yang terdiri dari ; budaya, pribadi, dan spikologis terhadap persepsi internal konsumen atas minyak goreng merek X?
b)  Sejauh manakah pengaruh faktor stimulus pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, distribusi dan promosi terhadap persepsi stimulus pemasaran atas minyak goreng merek X?
c)  Sejauhmanakah pengaruh persepsi internal dan stimulus pemasaran terhadap keputusan pembelian atas minyak goreng merek X oleh konsumen rumah tangga dan masyarakat di kota X?

3.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan adalah :
a)  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor internal yang terdiri dari; budaya, sosial, pribadi, spikologi terhadap persepsi konsumen atas minyak goreng merek X?
b)  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor stimulus pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, distribusi dan promosi terhadap persepsi konsumen atas minyak goreng merek X.
c)  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi internal konsumen dan stimulus pemasaran terhadap keputusan pembelian atas minyak goreng merek X oleh konsumen rumah tangga dan masyarakat di kota X

4.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a)  Sebagai masukan bagi sekolah pascasarjana Universitas X dalam mengembangkan studi kepustakaan mengenai pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
b)  Sebagai bahan informasi kepada semua PT. X dalam menentukan kebijakan dan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
c)  Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian dibidang yang sama pada masa yang akan datang.
d)  Memperluas bagi peneliti dalam bidang pemasaran khususnya mengenai perilaku konsumen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pembelian barang.

5.    Kerangka Berpikir
Setiap perusahaan memiliki tujuan pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, para pemasar seharusnya senantiasa mempelajari perilaku konsumen dalam membeli kebutuhan mereka sebagai pelanggan sasaran mereka.
Suatu pemahaman pengambilan keputusan konsumen sangat penting bagi organisasi, karena berhasil atau tidaknya produk tergantung pada persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk berarti berusaha mengidentifikasikan hal-hal yang menyebabkan seseorang terlibat dalam pmbelian. Budaya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian (Nugroho, 2003). Dan selain itu, menurut Stanton (1996) perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh kelas sosial di mana konsumen berada di dalamnya, atau kelas sosial yang didambakan oleh konsumen.
Perilaku seseorang dipicu oleh satu atau beberapa motif dari dalam dirinya yang diharapkan dapat membawa kepuasan. Faktor Spikologi ini mempunyai andil dalam pembentukan gaya hidup dan nilai-nilai seseorang (Staton, 1996).
Dalam memahami karakteristik kepribadian konsumen akan sangat bernilai bagi pemasar,apa bila sorang pemasar mengetahui seorang konsumen yang bersifat lebih permanen sehingga hal tersebut dapat menjadikan peluang bisnis karena karakteristik kepribadian dapat dijadikan dasar untuk memposisikan produknya di dalam lingkungan pasar (Nugroho, 2003).
Menurut Engel, etal,(1994) menyatakan bahwa,”perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang dan jasa, hal ini di pengaruhi oleh latar belakang budaya, kelas sosial, keluarga, dan situasi.”
Menurut Kotler dan amstrong (2001), persepsi adalah proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi tentang menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia, sedangkan dalam Nugroho (2005) persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasi dan di interprestasikan.
Kotler (2000), menyatakan bahwa stimuli adalah faktor eksternal. Yaitu bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) dan faktor lingkungan (ekonomi, politik, teknologi, dan sosial budaya). Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002) “tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan dan ditimbulkan oleh stimulus, produk, harga, promosi, lokasi”.
Faktor stimulasi perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini sependapat dengan Kotler (2000), bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat, dan promosi masuk ke dalam kesadaran pembelian dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan armstrong (2001) faktor eksternal ini berupa stimuli pemasaran. Namun keputusan konsumen tidak hanya di pengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi juga faktor-faktor internal, yakni; budaya, sosial, pribadi, psikologi. Lamb, et al. (2001) dan kotler (2005), menyatakan bahwa keputusan konsumen dipengaruhi oleh, budaya konsumen, sosial, pribadi, dan psikologi. Selanjutnya Engel, et al (1994) menyatakan bahwa; budaya, kelas sosial, keluarga, pengaruh pribadi dan situasi mempengaruhi putusan konsumen.
Schiffman dan Kanuk (1994) menyatakan bahwa; suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pemilihan alternatif.dengan demikian konsumen harus mengambil keputusan merek apa saja yang dibelinya, atau dia harus memilih satu dan beberapa pilihan merek.
Sedangkan menurut Gueltien dan Paul dalam Simamora (2003) konsumen akan memilih produk yang paling sesuai bagi mereka.


6.    Hipotensis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran di atas maka hipotensis dalam penelitian ini ialah :
a)  Faktor internal yang terdiri dari; sosial, budaya, pribadi dan spikologi berpengaruh terhadap persepsi internal konsumen atas minyak goreng merek X.
b)  Persepsi internal konsumen dan persepsi stimulus pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen atas minyak goreng merek X.
c)  Stimulus pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, distribusi, promasi berpengaruh terhadap persepsi stimulus pemasaran atas minyak goreng merek X.
7.    Kesimpulan dan Saran
a)  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut disampaikan kesimpulan:
                 i.   Dari hasil analisis didapatkan bahwa faktor internal yang terdiri dari sosial, budaya, pribadi, dan spikologi sangat berpengaruh pada persepsi internal konsumen
               ii.   Faktor stimulasi perusahaan sangat brpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen
b) Saran
Dari hasil penelitian, analisis dan kesimpulan di atas, berikut beberapa saran dapat disampaikan:
                 i.   Mengingat keberadaan minyak goreng di kalangan masyarakat mudah di dapat hendaknya kondisi tetap terjaga agar konsumen merasa puas, dengan demikian saluran distribusi perlu dijaga.
               ii.   Karena pengaruh faktor psikologi yang terdiri dari motivasi, persepsi, dan pengetahuan pembeli pada produk minyak goreng, maka perusahaan lebih hati-hati karena dari konsumen yang teliti yaitu masyarakat luas dan semua kalangan terlihat keputusan beli mereka tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain dan kebanyakan faktor pertimbangan harga dan kualitas menjadi pertimbangan tersendiri.


DAFTAR PUSTAKA
·         J. Paul, et, al. 2000. Consumer Behavior. Jilid satu. Edisi Keempat
·         Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran. Persada Jakarta
·         Kotler, Philip dan AB. Susanto. 2001. Manajemen prmasaran indonesia. Buku 2.