28 September 2010

KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN DALAM LINGKUNGAN INSTITUSI PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN DALAM
LINGKUNGAN INSTITUSI PENDIDIKAN DI KOTA DEPOK
Mohammad Abdul Mukhyi1
Tati Sunarti2
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Menguji secara empiris hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen dalam bekerja dan 2. Mengetahui hubungan locus control dengan kepuasan kerja dan komitmen. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis bahwa tingkat korelasi antara kepuasan kerja dengan komitmen kerja, kepuasan kerja dengan lokus kontrol serta lokus kontrol terhadap komitmen kerja mempunyai korelasi yang kecil dan bisa dikatakan hubungannya sangatlah rendah. Atas dasar perangkingan guru atau pendidik, maka diperoleh perangkingan bahwa pekerjaan yang aman, nyaman, bertarti baik secara ekonomi dan non ekonomi, urutan kedua adalah penghargaan terhadap pekerjaan, organisasi yang dihargai serta dari orang tua murid, serta rekan kerja yang kompak. Kata kunci: kepuasan kerja, komitment kerja


.

A.     JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian ini adalah hubungan kepuasan kerja dengan dalam lingkungan institusi pendidikan di kota depok

B.    LATAR BELAKANG
Pemiliha judul dalam penelitian ini di latarbelakangi dengan Fenomena banyak guru yang mengajar atau ngobyek di sekolah lain sering dijumpai karena di satu sisi kekurangan guru dan disisi lain adalah tuntutan ekonomi, bahkan ada juga yang mempunyai tugas sampingan setelah pulang kerja harus ngojek, harus jaga warung, serta pekerjaan lain. Bukti empiris adalah dengan adanya unjuk rasa oleh guru pada bulan April 2000 dengan meminta kenaikan tunjangan guru. Tentunya ini sangat berpengaruh walaupun tidak secara langsung terhadap mutu pendidikan dan anak didiknya. Jadi kualitas dan antusias guru mempunyai dampak pada kualitas pendidikan.
Seorang guru dituntut untuk memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anak didiknya serta memberikan contoh tauladan yang baik, bukan hanya sekedar mencapai kepuasan bekerja, akan tetapi juga menjamin kelangsungan pendidikan. Kepuasan yang dimaksud adalah adanya suatu kondisi dimana baik pihak sekolah maupun guru merasa tidak dirugikan.
Sifat manusia sangatlah unik dan sulit untuk dipahami, sifat manusia dalam organisasi akan mempengaruhi komitmen mereka dalam organisasi, apakah mereka akan terpuaskan atau tidak bila masuk dalam suatu organisasi. Ada berbagai macam teori motivasi untuk mendorong manusia mencapai apa yang menjadi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan kita, bahwa kebanyakan orang bekerja karena dorongan uang, tetapi kadang gagal untuk menanggapi sistem perangsang

berupa uang dalam memotivasi. Ada juga orang yang dengan jelas ingin mempergunakan kemampuan yang dimiliki, tetapi kadang menolak suatu pekerjaan yang jelas merupakan suatu tantangan. Orang kehilangan motivasi dan perhatian terhadap pekerjaan, tetapi mutu pekerjaan mereka tetap tinggi. Orang ingin keluar dari pekerjaan karena tidak sesuai dengan harapannya, akan tetapi mereka masih tetap bekerja ditempat sekarang. Ini menunjukkan bahwa sifat manusia sukar untuk dipelajari tetapi bisa untuk didekati, akan tetapi juga sulit untuk mengetahui apa yang diinginkannya.

    Bahwa perilaku manusia ditentukan oleh kebutuhan atau motif yang ada dalam dirinya berdasarkan pada pengenalan yang diterima sebelumnya dan berhubungan dengan situasi dan peran (Schein, 1991). Perilaku manusia adalah hasil kompleks dari maksud seseorang, persepsi seseorang mengenai situasi yang sekarang ada dan asumsi atau kepercayaan tentang situasi dan orang-orang yang berada dalam situasi itu.

C.    RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana cara seorang guru mendidik anak didiknya?  
2.      Apa yang jadi penyebab orng kehilangan motovasi?

D.    TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empirik tentang seberapa besar hubungan antara kepuasan kerja dengan tingkat komitmen kerja mereka dalam lingkungan pendidik. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digali unsur-unsur yang menimbulkan kepuasan kerja dan komitmen kerja, sebagai bahan altematif sumbang saran kepada pimpinan Dikti, universitas, pendidikan dan masyarakat sosial dalam menentukan kebijakannya.
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1.      Menguji secara empiris hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen dalam bekerja.
2.      Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepuasan kerja dan komitmen dalam bekerja

E.     HASIL DAN PEMBAHASAN
Kota Depok mempunyai program kegiatan yang hendak dan ingin di capai, adapun bentuk program pendidikan dan kebudayaan yang akan dilakukan adalah:

1.      Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan melalui pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah.
2.      Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
3.      Mengembangkan manajemen berbasis sekolah dan kompetensi tenaga pendidik.
4.      Melestarikan budaya daerah melalui pengembangan seni dan budaya.

Secara total jumlah SMP berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Depok adalah 165 buah dengan perincian jumlah SMP Negeri ada 17 dan SMP swasta sebanyak 148. Sedang total jumlah SMU berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Depok adalah 125 buah dengan perincian SMU/SMK Negeri ada 10 dan SMU/SMK swasta sebanyak 115, dan jumlah Pondok pesantren berjumlah 17. Jumlah pendidik keseluruhan ± 8235 pendidik,

Berdasarkan informasi di atas dengan jumlah SMP dan SMU serta pondok pesantren sebanyak 305 sekolah, bila diambil sampel secara acak sebanyak 10% dari total SLTP dan SMU yang ada disetiap kecamatan. Bila ditiap sekolah ada rata-rata 25 guru, maka diambil 10%nya ada 3 guru setiap sekolahan, maka jumlah sampel sekolah yang akan diteliti untuk masing-masing kecamatan adalah sebanyak:
1.      Kecamatan Cimanggis : SLTP = 4 + 33 = 34 X 0,1 = 4 sekolah dengan sampel guru 12, SMU = 1 + 13 = 14 x 0.1 = 1 sekolah dengan sampel guru 3.
2.      Kecamatan Sawangan : SLTP = 15 + 15 = 30 x 0.1 = 3 sekolah dengan sampel guru 9, SMU = 7 + 6 + 4 = 17 x 0,1 = 2, dengan sampel guru 3 dan Pondok Pesantren = 8 X 0,1 = 1 dengan sampel guru 3.
3.      Kecamatan Limo : SMP = 8 x 0.1 = 1 dengan sampel guru 3, 6 SMU = 6 + 4 = 10 x 0,1 = 1 dengan sampel guru 3, Pondok Pesantren = 4 x 0,1 = 0 dengan sampel guru 0.


F.     PENGELOLAHAN DATA
Data yang terkumpul menunjukkan masa kerja mereka rata-rata antara 4-9 tahun.hal ini menunjukkan sudah cukup mapan dalam bekerja dengan bergelar dengan menyandang titel sebagai sarjana.  Pengambilan sampel ini cukup proporsional antara swasta dan negeri.

Varibel kepuasan kerja terdiri atas prestasi kerja, penghargaan pekerjaan untuk maju, kebijakan, sistem penggajian, kondisi kerja, keamanan kerja, akualisasi diri.sedangkan variabel komitmen pekerja terdiri atas kepedulian dan kebanggaan serta kepedulian pada perusahaan dan lingkungan serta kemauan berkorban.

G.    KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1.   Tingkat korelasi antara kepuasan kerja dengan komitmen kerja, kepuasan kerja dengan lokus kontrol serta lokus kontrol terhadap komitmen kerja mempunyai korelasi yang kecil dan bisa dikatakan hubungannya sangatlah rendah.
2.   Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen dalam bekerja, ada pengaruh antara kepuasan kerja dan lokus kontrol terhadap komitmen kerja dengan modelforward. Lokus kontrol mempunyai hubungan dan sebab-akibat berbanding terbalik dengan komitmen kerja demikian pula dengan memasukkan variabel kepuasan kerja dengan komitmen kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama- sama ada pengaruh antara kepuasan kerja dan lokus kontrol dengan komitmen kerja.
3.   Dengan menggunakan modelbackward, dengan uji F dan T mempunyai hubungan yang negatif untuk lokus kontrol dan positif untuk kepuasan kerja terhadap komitmen kerja, yang mana hipotesis Ho di terima yang bearti tidak ada hubungan antara lokus kontrol, kepuasan kerja terhadap komitmen bekerja dan belajar baik untuk anak dirik maupun orang tua.
4.   Atas dasar perangkingan guru atau pendidik, maka diperoleh perangkingan bahwa pekerjaan yang aman, nyaman, bertarti baik secara ekonomi dan non ekonomi, urutan kedua adalah penghargaan terhadap pekerjaan, organisasi yang dihargai serta dari orang tua murid, serta rekan kerja yang kompak.
SARAN
1.      Karena hasi olah data ini menggunakan keseluruhan, maka alangkah baiiknya dilakukan pemisahan antara tingkat sekolah SMP dan SMU serta antara pegawai lelaki dan perempuan, sekolah swasta dan negeri, untuk melihat mana yang lebih komit diantara mereka.
2.      Perlu digali lagi masalah kepuasan kerja dan komitmen kerja pada level yang lebih luas lagi, karena berdasarkan hasil lulusan terutama tingkat SMU kota Depok berada di lima kota dan kabupaten se Jawa Barat yang tingkat kelulusan siswanya paling rendah, ini untuk membuktikan apakah komitmen para pendidik di Kota Depok sudah berkurang atau karena ada unsur ketidakpuasan.

H.      DAFTAR PUSTAKA
·        Armstrong, M. (1994). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Media Kompetindo.
·        Baron, Robert A. & Byrne, Dunn (1994), Social Psichology, Understanding Human Interaction, Messachussets, Allyn & Bacon.
·        Chris Argyris, (1964), Integrating The Individual and The Organization, New York John Wiley & Sons. Inc.
·        Donely, Gibson Ivanicevic. 1985. Organizations, behavior, structure, processes Fifth Ed. Texas : Bussines Pub Inc Piano.
·        Elga (2003), Hubungan Antara Kepuasan Kerja Karyawan Dengan Komitmen Terhadap Organisasi Pada PT. Yusen Air & Sea Service Indonesia, Skripsi Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma,Jakarta.
·        Fatjria, Nadia (2003), Hubungan Antara Kepuasan Kerja Karyawan Dengan Komitment Terhadap Organisasi Pada PT. Jasa Angkasa Semesta Soekarno- Hatta Cenghareng, Skripsi Fakultas Gunadarma, Jakarta. Psikologi, Universitas
·        Handoko, T Hani (1997), Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia, Edisi kedua, Yogyakarta, BPFE.
·        Hasibuan. M. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Jakarta.

·        Hatmoko, Tony. (2006), Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dan Pembedaannya Terhadap Karakteristik Demografik (Studi Kasus Di Pdam Kabupaten Karanganyar), Tesis. Surakarta : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.